Memahami Konsep Risk Reward dalam Trading Forex OCTAFX

Hampir semua yang jualan sinyal 90% tidak menggunakan risk reward. hanya mengandalkan winrate.

profit 3-5 pip lalu di close. Stop Loss (SL)  nya bisa sampai 100 pip.

Begitu pula dengan trading pemula, 5 pip di close, floting 100 pip di hold.

Profit sebulan bisa habis dalam sekali floting, bahkan bisa MC seminggu sekali.

Resiko lebih besar dari pada profit, tapi enggan dikatakan sedang berjudi dan alasannya scalping lah, sniper lah,  nyopetlah.

Apapun alasannya, kalau risk lebih besar dari pada reward di OCTAFX, meskipun pake analisa tetaplah judi.

Bisnis tidak ada yang resiko lebih besar dari pada reward.

Kalau risk dan reward sebanding masih oke lah,  oke lagi kalau reward lebih besar dari pada risk. itu baru trading dan berbisnis.

Percayalah, yang tidak menggunakan risk reward saya jamin cepat atau lambat pasti gugur dan bangkrut 100%.

Para trader profesional dunia baik di saham maupun forex seperti David Ryan (Amerika) , Yukiko Ikebe (Jepang) dan Daud Notonegoro trader price action Indonesia, bukanlah trader yang trading tanpa loss.

Bahkan David Ryan yang pernah memenangkan kompetisi U.S. Investing Championship sebanyak tiga kali, selain itu Ryan juga pernah memenangkan beberapa kompetisi trading lainnya, pernah mengatakan:

"Persentase kemenangan trading  saya hanya sekitar 50/50, karena saya dapat mengganti kekalahan saya dengan sangat cepat. Kerugian maksimum yang saya izinkan adalah 7%, dan biasanya saya kehabisan stok lebih cepat. Saya menghasilkan uang dari setiap open posisi saya  yang harganya tiga kali lipat. Keuntungan dalam perdagangan itu dengan mudah menggantikan semua kekalahan  kecil." (David Ryan)

Jadi memang rata-rata trader profesional dunia itu rata2 winratenya hanya 50% tapi karna risk reward rasionya tinggi diatas 1:3 maka akunnya bertumbuh dengan pesat.

Cukup dengan tingkat kemenangannya sedikit dibawah 50% yaitu 14 loss dan 6 win tapi karna risk reward rasionya diatas 1:3 maka akunnya bertumbuh dengan pesat.